Senin, 31 Oktober 2011

menembus blokade belanda

Pemerintah Republik Indonesia berusaha untuk menembus blokade ekonomi musuh dengan cara mematahkan isolasi ekonomi. Untuk itu pemerintah Republik Indonesia menempuh usaha-usaha berikut.

a. Usaha yang bersifat politis
      Pemerintah Republik Indonesia bersedia membantu India yang sedang ditimpa kelaparan dengan mengirim 500.000 ton beras. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan mengirimkan bahan pakaian sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Usaha pemerintah Indoneia dalam bidang politik ini ternyata berhasil dengan baik. India menjadi negara Asia yang paling aktif membantu Indonesia dalam perjuangan diplomatik di forum-forum internasional.

b. Usaha bersifat ekonomis
            Pemerintah mengadakan hubungan dagang langsung dengan pihak luar negeri. Usaha itu dirintis ole BTC (Banking and Trading Corperation). BTC berhasil mengadakan kontak dengan pengusaha swasta Amerika Serikat (Ibrantsen Inc). Dalam transaksi pertama, Amerika Serikat bersedia membeli barang-barang ekspor Indonesia seperti gula, teh, karet, dan lain-lain. Kapal yang pertama masuk ke wilayah Indonesia menuju pelabuhan Cirebon bernama Martin Behrman yang mengangkut barang-barang pesanan BTC dan juga akan memuat barang-barang ekspor Indonesia. Tetap kapal itu dicegah oleh angkatan laut Belanda dan diarak ke pelabuhan Tanjung Periuk. Barang-ebarang muatan nya disita.

orde baru

1. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
       Setelah gerakan 30 September berhasil ditumpas berdasarkan berbagai bukti yang berhasil dikumpulkan, dibelakang gerakan 30 September dituding berdiri PKI sebagai dalang nya. Hal ini mengakibatkan kemarahhan rakyat. Kemarahan rakyat itu diikuti dengan demonstrasi-demonstrasi yang semakin bertambah gencar menurut pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya. Bentrokan fisik antara masyarakat yang setia dengan pancasila dan Undang-Ungdang Dasar 1945 dan masa PKI terjadi di Jakarta dan di berbagai daerah seluruh Indonesia. 
      Pada tanggal 12 Januari 1966 berbagai kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila berkumpul di halaman Gedung DPR-GR untuk mengajukan Tri Tuntutan Rakyat atau Tri Tuntutan Nurani Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut
  • Pembubarab PKI dengan organisasi masanyaa
  • Pembersihan kabinet duikora dari unsur0unsur PKI
  • Penurunan harga-harga barang
     Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna kabinet Dwikora di istana Bogor. dalam sidang itu , hadir pula para wakil mahasiswa. presiden soekarno menuduh aksi-aksi mahasiswa di dalangi oleh CIA (sentral intelligenc agennce) Amerika Serikat.
     Pada tanggal 21 Februari 1966, presiden soekarno mengumumkan perubahan kabinet. ternyata perubahan itu tidak memuaskan hati rakyat karena banyaknya tokoh yang terlibat dalam gerakan 30 september/ PKI masih bercokol dalam kabinet baru yang terkenal sebagai kabinet 100 Mentri .
     Pada saat pelantikan kabinet tanggal 24 Februari 1966, para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka. Aksi itu di hadaang oleh Pasukan Cakrabirawa. terjadi bentrokan fisik antara pasukan Cakrabirawa dan para demonstran. dalam bentrokan fisik itu seorang mahasiswa universitas indonesia yang bernama Arief Rachman Hakim gugur. Gugur nya Arief Rachman memberikan semangat juang kepada para demonstran untuk menuntut perubahan dan perbaikan taraf hidup bagi sebagian besar Rakyat Indonesia.

2. Masa Orde Baru
      Dengan surat perintah 11 Maret (Supersemar) Soeharto mengatasi keadaan yang serba tidak menentu dan sulit terkendali. Dengan ini mulai lah babak sejarah Orde Baru.
       Pada hakekatnya Orde Baru bukan penyangkalan yang lama, bukan pula sekedar pembaruan, melainkan sekaligus merupakan perubahan terhadap segala sesuatu yang difikirkan menjadi sebab yang kronis dan telah ikut mengkondisikan yang lama. Dengan kata lain, Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, atau loreksi terhadap penyelewengan dimasa lampau dan menyusun kembali kekuatan untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa. Tuntutan pembubaran PKI bukan sekedar diartikan sebagai pembubaran dari segi yuridis formalnya, bukan hanya mencabut hak hidup organisasi itu, tetapi lebih dalam lagi, yaitu melarang penyebaran faham, falsafah, mentalitas dan cara serta metode politik PKI beserta ormas-ormas nya yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
      Jawaban dari tuntutan ini terdapat dalam ketetapan sebagai berikut.

  • Pengukuhan tindakan Pengembangan Surat Perintah Sebelas Maret yang membubarkan PKI beserta ormasnya pada sidang MPRS dengan Tap No. IV/MPRS/1966 dan Tap No.IX/MPRS/1966
  • Pelarangan paham dan ajaran komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia dengan Tap No. XXV/MPRS/1966 
  • Pelurudsan kembali tertib konstitusioal berdasarkan Pancasila dan tertib hukum dengan Tap. No XX/MPRS/1966
3. Pembangunan Nasional
     Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia, maka langkah selanjutnya yang ditempuh oleh pemerintah Republik Indonesia adalah melaksanaka Pembangunan Nasaional. Pembangunan Nasional yang diupayakan pada zaman Orde Baru di realisasikan melalui Pembangunan Jangka Panjang dan Pembangunan Jangka Pendek. Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Setiap Pelita memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahtraan bangsa Indonesia.
      Pembangunan nasional dilakukan untuk melaksanalkan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termasik dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah Indonesia, meningkatkan kesejahtraan umum, mencrdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sabtu, 29 Oktober 2011

PRASASTI PERKUMPULAN PEDAGANG TAMIL DI BARUS SUATU PENINJAUAN KEMBALI

Sebuah prasasti Tamil telah ditemuka di Lobu Tua , Borus, pada tahun 1873. Catatan ini ditulis pada saat penelitian epigrafindi india masih dalam tahap awal. Pada tahun 1932, Prof. K.A. Nilakanta Sastri, berdasarkan catatan Hultzsch,menerbitkan sebuah artikel berjudul “A Tamil Merchant-Guild in Sumatra”, dan sejak itu artikel ini sering dirujuk dalam publikasi penelitian ilmiah. Ia lebih membahas sejarah perkumpun sejarah perkumpulan pedagang yang biasanya di namakan Ayyavole-Lima Ratus atau singkatanya perkumpulan Lima Ratus, dari pada isi Prasasti Baru.
Batu tertulis ini berbentuk segi enam dan mungkin bukan merupakan bagian dari suatu struktur. Prasati diukir pada tiga sisi yang berdampingan dan mengandung 26 bari. Ke- 19 baris pertama di tulis secara biasa, tetapi baris ke-20 sampai baris ke-26 ditulis pada sisi ke tiga menggunakan sisi panjang dari kanan ke kiri. Baris ke-18 hampir hilang kecuali satu atau dua huruf awalnya dan beberapa huruf juga hancur pada baris ke-20 hingga baris ke-23.
Prasasti berbahasa Tamil, demikian juga dengan tulisannya, kecuali beberapa aksara Grantha dalam beberapa perkataan Sanskerta, mislnnya svasti sri,(1.1), senapati (1.12), bhumi (1.14), dan kasturi (1.20). Hampir tidak ada salah ejaan, kecuali satu perkataan yaitu kal yang semestinya ditulis kal di 1.23. Tulisan prasasti ini serupa dengan tulisan dari prasasti-prasasti dari abad ke-11 dan ke-12 M dari Dinasti Cola, maka sesuai dengan tahun yang tertulis dalam prasasti, yaitu 1010 Saka, bulan Masi yang sama dengan bulan Februari- Maret 1088 M.
             Tempat ini tercatat dalam sumber-sumber Cina Dinasti Tang dan kemudian terkenal karena pohon kapur Barusnya. Sesudah membahas semua data, O. W . Wolters berpendapat bahwa sebelum abad ke-8 M, nama Barus meliputi satu daerah luas di bagian utara sumatra,dan pelabuhan barus sendiri, jika memang ada, terletak di bagian timur laut sumatra , di antara Aceh dan Tanjung Intan, berhadapan dengan Selat Malaka.